telusur.co.id - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace untuk pertama kalinya mengakui London memiliki utang terhadap Teheran. Hal itu seperti dilaporkan Harian Guardian pada hari Jumat (4/9/20) kemarin.
Utang ini berkaitan dengan sebuah transaksi jual-beli persenjataan yang dijalin sebelum Revolusi Islam tahun 1979. Wallace mengaku akan berusaha melunasi utang ini melalui jalan legal.
Wallace menyinggung perjanjian yang berhubungan dengan biro industri persenjataan Britania dan Iran, serta perselisihan masalah hukum dalam hal ini. Dia mengakui bahwa Pemerintah Britania berutang dan menyatakan, semua cara legal untuk membayar utang ini mesti dibahas.
Wallace menegaskan pandangannya sebelum ini, bahwa sungguh memalukan ketika utang ini masih belum dibayarkan. Meski demikian, kata Wallace, pelunasan utang tidak boleh melanggar sanksi-sanksi AS dan Uni Eropa atas Iran.
Menurut laporan Deutsche Welle, Britania berutang sekitar 400 juta pound lantaran tidak menyerahkan tank-tank pesanan Iran. Tank-tank itu dipesan di masa kekuasaan Rezim Shah Iran, yang kemudian dibatalkan secara sepihak oleh Britania menyusul terjadinya Revolusi Islam Iran.
Rencananya, sebuah pengadilan di Britania akan membahas masalah pelunasan utang ini pada 4 November mendatang. Di pentas-pentas politik Inggris, penentuan tanggal ini dianggap bukan kebetulan, sebab hanya sehari setelah dilangsungkannya Pilpres AS. [Tp]