telusur.co.id - Tokoh nasional Rizal Ramli menyingkapi soal teknis Pemilu Serentak 2024.
Dikabarkan Pilpres dan Pileg digelar secara bersamaan, sehingga ambang batas pencalonan presiden dipertanyakan.
Menurut ekonom senior tersebut, penyelenggaraan pilpres yang ada di Indonesia saat ini tidak merepresentasikan penguatan sistem presidensial. Ini lantaran penyelenggaraan pilpres yang digelar dengan mengekor pada ambang batas yang ditentukan pileg.
“Kalau mau ikut sistem presidential, pilih presiden dulu, baru 3 bulan kemudian pilih anggota DPR dan DPRD,” ujar Rizal Ramli lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (3/2/2021).
Ia yakin penyelenggaraan pilpres lebih dahulu ketimbang pileg akan membuat sistem presidential kuat, satu sisi, penyelenggara pemilu juga lebih mudah dalam bekerja. Sehingga, kematian ratusan petugas pemilu bisa dihindari.
“Efek coat-tail akan buat sistem presidential kuat. Petugas KPU juga tidak stress dan overwerk, sehingga tidak perlu ratusan meninggal,” pungkasnya.(Fie)