telusur.co.id - Tuntutan mahasiswa dalam demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap"  yang mengajukan tuntutan dengan salah satunya  meminta reformasi total di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan meminta menghilangkan budaya represifitas dan meningkatkan profesionalisme Anggota Polri, mendapat tanggapan dari Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Widya Pratiwi.

Menurut politisi PAN tersebut, tutuntutan yang dilayangkan itu harus ditanggapi dengan bijak. Dirinya merasa prihatinan terhadap situasi terkini.

“Penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa Polri harus bisa menjadi lembaga yang lebih terbuka dan responsif terhadap dinamika yang ada. Terutama dalam merespon gejolak yang terjadi belakangan ini. Harapan kami, Polri bisa lebih berdiri di tengah masyarakat, menjaga keamanan tanpa mengorbankan hak-hak asasi,” ujar Widya Pratiwi di geduang parlemen Senayan, Jakarta, Selasa  (18/2/2025).

Widya juga menekankan bahwa Komisi III DPR, khususnya anggota Fraksi PAN, selalu mendukung kebijakan yang diambil oleh pimpinan terkait reformasi Polri.

Menurutnya, meski mahasiswa telah menyuarakan tuntutannya, tugas Komisi III adalah untuk mengawal agar kebijakan yang diambil pemerintah dapat berjalan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan institusi Polri.

Sementara itu, tuntutan mahasiswa untuk menghilangkan budaya represif di tubuh Polri serta peningkatan profesionalisme menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan di tengah masyarakat.

Mahasiswa berharap agar Polri tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga menjadi lembaga yang menghargai dan melindungi hak-hak setiap warga negara.

Widya berharap agar reformasi di tubuh Polri bisa segera dilaksanakan dengan komitmen yang kuat agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini semakin meningkat.[]