telusur.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan upaya dalam penanganan banjir di Ibu Kota. Salah satunya, pembangunan Terowongan Sodetan Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, proyek tersebut selesai dan mulai bisa beroperasi pada bulan April 2023.
"Di sini ada dua outlet, yang di bawah ini terowongan yang sudah hampir selesai dan tentunya nanti berfungsinya sekitar bulan Februari-Maret, paling lambat April 2023," kata Heru dalam keterengan tertulisnya, Jumat (2/12/22).
Heru menyampaikan, kedua outlet yang berada di Jalan Otista Raya dan Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur ini, diharapkan dapat mengurangi banjir di sisi utara Jakarta.
"Reduksi banjir itu sekitar 200 hektar. Ini fungsinya 60 meter kubik per detik reduksi, sehingga mudah-mudahan bisa mengurangi banjir di sisi utara Jakarta," kata Heru.
Heru pun memastikan, proses pembebasan lahan telah terlaksana dengan baik. Sehingga, diharapkan masyarakat pemilik lahan yang terdampak oleh pembangunan proyek ini, dapat tertangani dengan baik sesuai aturan.
"Pembebasan lahan sudah selesai. Ini tinggal di bawah tanah untuk bisa pembebasan di area ujung. Panjangnya 1,2 kilometer kalau yang di bawah sana. Berkaitan dengan itu, di ujung sana, di Kebon Nanas, itu para pihak (pemilik bangunan dan lahan) sudah memahami dan mengetahui keinginan Pemprov DKI dan tentunya sudah diukur juga," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, mengatakan, perkembangan pembangunan sodetan Kali Ciliwung saat ini telah mencapai 62 persen.
Kendati kontrak pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung tersebut sampai Agustus 2023, ia memastikan, proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat.
"Dalam pembangunan ini, masalah pertama adalah mengatur lahannya. Tapi, berkat bantuan dari pemerintah daerah, masalah tanah tinggal tersisa yang satu di daerah outlet yang akan segera kami bebaskan," kata dia. [Fhr]