telusur.co.id - Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami mengatakan, pengelolaan kerusuhan terbaru di Iran berada di tangan Amerika Serikat (AS).

Dilansir Parstoday, Minggu (16/10/22), menurut Mayjen Salami, kerusuhan baru-baru ini di Iran dengan dalih kematian Mahsa Amini digunakan oleh musuh untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran dan memicu lebih banyak kerusuhan.

Dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik Amerika dan sebagian Eropa bersama media mereka, menyalahgunakan insiden tragis yang sedang diselidiki dengan mendukung kerusuhan di Iran. Padahal  jutaan orang Iran muncul di jalan-jalan untuk mendukung negara mereka dan menentang kekacauan terbaru.

Mayjen Salami menyatakan bahwa Barat telah mengalami kegagalan memalukan menghadapi Iran sejak kemenangan Revolusi Islam dan berusaha untuk mengimbanginya dengan melakukan berbagai cara, termasuk mengobarkan kerusuhan di Iran.

"Musuh Iran telah menemukan medan baru untuk menyerang dalam peristiwa baru-baru ini, dan kerusuhan baru-baru ini dikelola Amerika Serikat," ujar Mayjen Salami.

Komandan IRGC menyatakan bahwa target musuh adalah generasi muda, khususnya mahasiswa. 

"Musuh telah menerapkan banyak taktik untuk melemahkan pemerintahan Republik Islam, dan yang terakhir dengan menipu para pemuda, tapi plot ini juga akan gagal," pungkasnya. [Tp]