'Kiamat' Pangan Ancam Indonesia, Firman Desak Program Petani Dioptimalkan - Telusur

'Kiamat' Pangan Ancam Indonesia, Firman Desak Program Petani Dioptimalkan

Firman Soebagyo

telusur.co.id - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengingatkan pemerintah untuk mengoptimalkan berbagai program untuk petani guna meningkatkan produktifitas pangan nasional. 

Sebab, saat ini dunia bakal mengalami 'kiamat' pangan, khususnya beras. Produksi beras dunia diprediksi bakal turun ke tingkat terendah. 

"Ngeri ancaman krisis pangan dunia semakin nyata," ujar Firman Soebagyo dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).

Bahkan, terang Firman, jika mengacuh pada analisis terbaru Fitch Solution dalam laporan "Fitch Solutions Country Risk & Industry Research", pasar beras global akan mencatat kekurangan terbesarnya dalam dua dekade pada tahun 2023. Kekurangan beras global untuk 2022/2023 mencapai 8,7 juta ton sementara di 2023/2024, angka defisit mencapai 18,6 juta ton.

"Kalau ini terbukti, import semua produksi dunia akan merosot tajam. Itulah pentingnya swasemba dan inovasi pangan untuk melakukan riset-riset subtitusi pangan dan membudayakan budaya makanan lokal
untuk antisipasi krisis pangan," katanya.

Selain itu, karena semua pruduksi masing-masing negara produsen merosot, maka semua negara akan memprioritaskan cadangan pangan nasionalnya untuk mencukupi kebutuhan negaranya masing-masing. "Efeknya export import akan merosot rajam," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mendesak pemerintah agar tidak telat dalam merespon berkurangnya pangan dunia. "Sudah saatnya program-program petani harus dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah," tandasnya. [ham]


Tinggalkan Komentar