Kementerian Intelijen Iran: Penista Al-Qur'an di Swedia Adalah Agen Mossad - Telusur

Kementerian Intelijen Iran: Penista Al-Qur'an di Swedia Adalah Agen Mossad

Salwan Momika, pria pembakar Al Qur'an di Swedia. (Foto: Rai Al Youm).

telusur.co.id - Kementerian Intelijen Iran menyatakan bahwa Salwan Momika, warga negara Irak yang membakar salinan Al-Qur’an di luar sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm, berafiliasi dengan agen mata-mata Israel Mossad dan terlibat dalam kegiatan spionase terhadap kelompok-kelompok perlawanan anti Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Melansir Parstoday, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/7/23), kementerian itu mengatakan bahwa Salwan Momika lahir di Irak pada tahun 1986 dan dipekerjakan oleh Mossad pada tahun 2019.

Menurut pernyataan itu,  Momika “terkenal” di negara asalnya,  dan catatan kriminalnya membuatnya “diterima dan disambut baik oleh Israel” pada saat itu.

Kementerian Intelijen Iran menyebutkan bahwa setelah direkrut oleh dinas rahasia Israel, Mossad, pria Irak itu “memainkan peran utama dalam memata-matai gerakan perlawanan dan memajukan proyek disintegrasi Irak”, dan sebagai imbalan  atas pengkhianatannya terhadap Irak dan umat Islam, pria berusia 37 tahun itu diberikan izin tinggal di Swedia dengan bantuan Israel.

Pernyataan itu memastikan Momika melanjutkan  profesinya sebagai agen Israel selama tinggal di Swedia, dan terlibat dalam berbagai misi yang kondusif untuk kondisi barunya.

“Salah satu misi tersebut adalah bahwa dalam beberapa minggu terakhir, mengikuti rencana rezim Israel untuk menekan perlawanan yang sah dari orang-orang di daerah-daerah (Palestina) yang diduduki pada tahun 1967 dan Tepi Barat Sungai Yorda, agen pengkhianat ini menerapkan proyek gelap dan menghujat,” bunyi pernyataan itu, mengacu pada insiden pembakaran kitab suci Al-Quran beberapa waktu lalu.

Kementerian Intelijen Iran menekankan bahwa penistaan  Al-Qur’an oleh Momika merupakan bagian dari proyek Israel untuk mengalihkan perhatian publik dari kekejaman rezim Israel di kota Jenin, Tepi Barat, dan perlawanan Palestina saat itu.

“Pertunjukan jahat penodaan kitab suci umat Islam diorganisir dan dilaksanakan dengan tepat demi menciptakan propaganda media dan meminggirkan berita tentang kejahatan keji dan meluas dari Rezim Zionis di Tepi Barat, terutama Jenin yang tertindas,” tegas Kementerian Intelijen Iran.

Pada 28 Juni, ketika umat Islam sedunia sedang menyambut Idul Adha, imigran Irak itu beraksi konyol dengan menginjak kitab suci Al-Qur’an sebelum kemudian membakar beberapa halamannya di depan masjid terbesar di Stockholm, ibu kota Swedia. Penghinaan terhadap kitab suci umat Islam ini dilakukan di bawah perlindungan otoritas  Swedia, dan tak pelak membangkitkan gelombang protes dan kutukan dari umat Islam di pelbagai penjuru dunia. [Tp]


Tinggalkan Komentar