telusur.co.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, sangat tidak benar jika asa anggapan Kemenkop tidak lagi memperhatikan koperasi dan UMKM. Anggapan seperti itu sangat ngawur.
Hal itu disampaikan Teten dalam Refleksi 2022 dan Outlook 2023, di Kantor Kemenkop, Jakarta, Senin (26/12/22).
"Kalau ada yang masih mengatakan Kementerian Koperasi kurang memperhatikan koperasi itu ngaco, ngawur. Justru kita ini mau menggunakan untuk mendorong UMKM naik kelas," kata Teten.
Menurut Teten, saat ini UMKM memang harus ada bantuan dari pemerintah, mengingat naik kelas yang dimaksud tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Makanya, dengan UKM bergabung ke koperasi, akan memudahkan pengusaha kecil mendapatkan bantuan pembiayaan.
"Skala ekonominya itu dicapai dengan para usaha ultra, mikro dan kecil gabung ke koperasi. Makanya pembiayaan 100% itu ke koperasi," jelasnya.
Selama ini, pembiayaan kepada UMKM dilakukan melalui program Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) bertugas melaksanakan pengelolaan dana bergulir bagi pembiayaan UMKM
"Penyaluran LPDP dana bergulir 100% untuk koperasi pemihakan kami untuk memperkuat koperasi untuk UMKM banyak KUR. Kita ingin menstimulasi, menstimulasi gabung ke koperasi mengkonsolidasi usaha mikro dan kecil mencapai skala ekonominya," jelasnya.
Dalam paparannya, total penyaluran dana bergulir sampai dengan akhir Desember 2022 telah mencapai 100% sebesar Rp 1,8 triliun. Realisasi penyaluran kepada koperasi sektor riil sebesar 24,5% dari target sebesar 15%
Realisasi UMKM penerima dana bergulir anggota koperasi sebanyak 35.204 UMKM pada klaster pertanian, peternakan, perdagangan dan lainnya.[Fhr]