telusur.co.id - Jet tempur Israel menyerang sebuah rumah di dekat sokolah di kamp pengungsi al-Bureij, Jalur Gaza. Serangan pada hari Minggu (5/11/23) itu telah menyebabkan sejumlah pengungsi tewas dan beberapa lainnya terluka. Demikian dilaporkan Parstoday, Minggu (5/11/23).
Pesawat tempur Israel juga secara intensif menggunakan fosfor putih saat mengebom Gaza. Tim pertahanan sipil tampak mencari jenazah warga di bawah reruntuhan rumah yang hancur di Gaza.
Menurut Organisasi dan lembaga yang berafiliasi dengan PBB, 67% korban serangan udara militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 adalah perempuan dan anak-anak.
Lembaga-lembaga yang menyebutkan hal itu antara lain; Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PBB (UNFPA), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam pernyataan bersama lembaga afiliasi PBB ini disebutkan bahwa nyawa bayi- bayi menjadi taruhannya dan jika rumah sakit kehabisan bahan bakar maka nyawa sekitar 130 bayi prematur yang membutuhkan perawatan dan perawatan khusus akan terancam. Menurut perkiraan lembaga-lembaga tersebut, terdapat 50.000 perempuan hamil di Gaza, dan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal dunia Palestina sejak serangan udara militer Israel ke Gaza telah meningkat menjadi 9.227 orang.
Dari jumlah korban jiwa tersebut, 3.826 adalah anak-anak dan 2.405 adalah perempuan. Jumlah warga Palestina yang terluka juga meningkat menjadi 23.516 orang dalam kurun waktu tersebut.
Israel melancarkan perang habis-habisan terhadap Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang bertujuan untuk membebaskan para tahanan dan melenyapkan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), namun sejauh ini alih-alih mereka mencapai tujuannya, jumlah korban tewas di kalangan pasukan Israel justru meningkat setelah mengirimkan tank-tanknya ke Gaza.
Hanya dalam satu serangan balik dari Batalion al-Qassam, sayap militer Hamas, 6 tank, dua kendaraan pengangkut personel dan satu buldoser tentara Israel dihancurkan.
Saraya al-Quds, cabang militer gerakan Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan bahwa tentara Israel menderita kerugian besar, namun tidak mengumumkan jumlah sebenarnya korban jiwa.
Menurut data terbaru, juru bicara unit militer Israel Daniel Hagari mengumumkan, jumlah korban dalam pertempuran dengan Gaza sebanyak 339 orang. Menurutnya, Hamas juga memiliki 241 tawanan.
Menurut Radio Israel, sejak awal Operasi Badai al-Aqsa, 1.538 orang ISrael, termasuk 388 personel militer, tewas dan sekitar 5.000 lainnya terluka. [Tp]