telusur.co.id - Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) untuk Operasi Militer Brigjen Abbas Nilforoushan, Minggu (10/9/23), menyatakan bahwa negaranya sedang memproduksi rudal hipersonik generasi baru, dan bahwa proyektil canggih tersebut mampu mengatasi semua sistem pertahanan udara, termasuk yang dimiliki Israel.
Mengenai rudal balistik hipersonik “Fattah” buatan Iran, dia menyebut rudal ini dapat bermanuver dengan kecepatan 14 hingga 15 Mach dan sengaja dirancang untuk mengalahkan sistem anti-rudal Israel.
Pada awal Juni, IRGC meluncurkan rudal Fattah yang berjarak jangkau 1.400 kilometer serta didukung teknologi tinggi canggih untuk menembus dan menghancurkan semua sistem pertahanan anti-rudal.
Jenderal IRGC tersebut memastikan Teheran memiliki informasi intelijen yang akurat tentang cara kerja sistem pertahanan udara Israel .
“Fattah dan model rudal hipersonik baru lainnya yang sedang dirancang akan menimbulkan kerugian besar bagi rezim Israel,” tuturnya, dilansir Farsnews, Senin (11/9/23).
Ia juga mengingatkan bahwa sudah waktunya bagi sistem anti-rudal Israel untuk dihentikan.
Wakil komandan IRGC juga mengatakan bahwa klaim Israel memiliki sistem rudal anti-hipersonik hanyalah “gertakan belaka”.
“Saya memberi tahu Anda dengan yakin bahwa sistem pertahanan rudal rezim Zionis sudah usang jika berhadapan dengan rudal balistik hipersonik Fattah,” tegasnya.
Nilforooshan mengatakan Iran telah membatasi jangkauan rudalnya hingga 2.000 kilometer sesuai perintah Pemimpin Besar Iran Ayatollah Sayid Ali Khamenei, dan sesuai dengan doktrin operasional negara dan pertimbangan ancaman.
Namun dia juga memastikan Teheran tidak memiliki masalah dalam hal teknologi untuk peningkatan jangkauan rudalnya, dan Iran saat ini sedang berupaya meningkatkan kualitas dan kemampuan rudal pada jarak 2.000 km. [Tp]