telusur.co.id - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengimbau masyarakat untuk tidak resah dengan isu yang ditebar oleh kelompok Anarko, yang disebut sebut akan melakukan penjarahan besar besaran pada 18 April mendatang.
Menurut Neta, IPW berkeyakinan bahwa Polri bisa dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Apalagimelihat ada sesuatu yg sangat aneh dgn kemunculan kelompok yang disebut sebut sebagi Anarko.
"Tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba muncul kelompok yang disebut-sebut sebagai Anarko. Mereka muncul dan menyebar vandalisme dimana-mana, yang seolah-olah memberitahukan bakal ada penjarahan besar-besaran pada tanggal 18," kata Neta di Jakarta, Senin (13/4/20).
Uniknya, tutur Neta, vandalisme dari kelompok yang disebut-sebut Anarko itu, sudah ada dummy-nya. Sehingga tinggal disemprot dengan cat pilox ke berbagai tempat, terutama tembok.
"Dari sini terlihat bahwa kelompok ini secara tiba-tiba muncul dan secara tiba-tiba pula seolah olah terlihat terstruktur, sistematis, dan masif," paparnya.
Oleh sebab itu, Ia menilai kelompok Anarko ini seperti sedang bekerja untuk menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat pasca pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona.
Artinya, kelompok Anarko ini sepertinya sedang mengukur kegelisahan publik dan sekaligus hedak mengukur kadar anarkisme di masyarakat pasca PSBB.
"Sehingga bisa disimpulkan kerusuhan dan penjarahan yang mereka sebut-sebut dalam pampletnya itu sendiri sebenarnya tidak ada dan tidak akan terjadi," ucap dia.
Alasannya, situasi sosial ekonomi Indonesia hingga saat ini belum masuk pada situasi seperti Mei 1998. Dimana kebutuhan pokok sangat sulit didapat dan di sisi lain ada "perseteruan api dalam sekam" di antara elit politik maupun elit pemerintahan, yang kemudian situasinya meledak akibat aksi spontan masyarakat dan mahasiswa yang jengkel pada rejim Soeharto.
Kendati demikian, IPW memberi apresiasi pada jajaran kepolisian sudah melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi gerakan kelompok Anarko ini.
Ia menganggap, apa yang dilakukan jajaran kepolisian tersebut adalah bagian utama dari fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama saat ini dimana masyarakat sedang resah mengadapi wabah Corona.
"IPW juga berharap polri bisa segera menangkap otak di balik kelompok Anarko ini, meski hal itu sepertinya mustahil bakal terungkap," tukasnya.[Fhr]