telusur.co.id - Suasana haru dan bangga mewarnai Bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/5) malam. Tim bulutangkis Indonesia yang baru saja pulang dari ajang Piala Sudirman 2025 di Xiamen, China, mendapat sambutan hangat dari Ketua Umum PBSI M. Fadil Imran dan jajaran pengurus.

Meski langkah Indonesia terhenti di babak semifinal usai laga dramatis melawan Korea Selatan dengan skor tipis 2-3, semangat juang Jonatan Christie dan rekan-rekan patut diacungi jempol. Medali perunggu berhasil dibawa pulang, menandai pencapaian luar biasa di ajang beregu campuran paling prestisius dunia.

"Selamat datang kembali ke tanah air. Terima kasih atas perjuangan luar biasa kalian," ujar Fadil dalam sambutannya.

Kehadiran Fadil tak hanya sekadar formalitas. Hari itu, ia menegaskan bahwa hasil ini menjadi kado ulang tahun terbaik untuk PBSI yang genap berusia 74 tahun. Ia juga menyebut capaian ini sebagai bukti bahwa proses pembinaan di tubuh PBSI berada di jalur yang benar.

"Kombinasi pemain senior dan junior menunjukkan perkembangan positif. Ini tolok ukur kemajuan yang membanggakan," ungkapnya.

Di balik keberhasilan itu, Fadil menyoroti peran penting para pemain muda. Keberanian mereka tampil di panggung besar seperti Piala Sudirman dianggap sebagai sinyal cerah masa depan bulutangkis Indonesia.

Tak lupa, Fadil juga memberi pesan penting kepada seluruh atlet: jangan cepat puas, teruslah berlatih keras untuk membawa Merah Putih semakin tinggi di kancah dunia.

“Momentum ini harus dijaga. Ayo tingkatkan level permainan dan berprestasi lebih tinggi lagi!” tegasnya.

Dalam acara penyambutan itu, Fadil tidak sendirian. Ia didampingi oleh Sekjen Ricky Soebagdja, Waketum 1 Taufik Hidayat, Waketum 3 Armand Darmadji, dan jajaran pengurus PP PBSI lainnya. Suasana kekeluargaan pun sangat terasa, mencerminkan soliditas dan semangat tinggi dalam menyongsong turnamen-turnamen berikutnya.[iis]