telusur.co.id - Anggota Komisi X DPR Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, akibat pandemi Covid-19 ini, menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan industri pendukungnya seperti transportasi, akomodasi dan kuliner.
Menurut dia, Indonesia diperkirakan akan kehilangan devisa hingga Rp 140 triliun devisa negara dari sektor pariwisata.
"Kerugian bukan hanya dari sisi devisa, namun juga hilangnya mata pencaharian,” kata Illiza dalam keterangannya, Senin (27/4/20).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, sebagai contoh, di Jawa Barat, sekitar 33 ribu pekerja pariwisata yang terkena dampak Corona ini.
Oleh karena itu, Ia berharap, pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata.
Yang tak kalah penting, kata dia, eksekutif bersama legislatif juga harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata pasca penyebaran Covid-19 ini.
“Kita jangan hanya memikirkan imunitas tubuh, tapi lupa menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara,” bebernya.
Apalagi, Presiden Jokowi pernah memprediksi jika pada tahun 2021 nanti, industri pariwisata Indonesia akan “booming”.
Karenanya, jika Indonesia tidak menyiapkan strategi yang tepat, maka akan kehilangan momentum untuk membangkitkan kembali industri pariwisata. Sehingga peluang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh negara lainnya.
Di tengah kondisi seperti ini, Illiza juga berharap agar para pekerja di industri pariwisata terus kreatif dan bersemangat serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi.
Paling tidak untuk mencoba bertahan terlebih dahulu dengan cara kelola cash flow agar mananemen keuangan tetap bisa berjalan. Kemudian, buat business plan yang adaptif dan tentukan skala prioritas untuk setiap action plan.
“Bukan tidak mungkin, di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru. Jika hal ini bisa dilakukan, maka akan menjadi penyemangat dan contoh bagi rekan-rekan pekerja pariwisata lainnya. Teruslah berdo’a, karena kita harus yakin bahwa Allah tidak akan memberi beban diluar kemampuan kita. Pasti selalu ada jalan, jika kita berjalan mencarinya,” ucap dia.
Komisi X DPR bersama dengan Kemenparekraf juga intens berdiskusi untuk menyiapkan tiga tahapan pemulihan. Pertama, fokus pada program-program stimulus, relaksasi pajak, pelatihan online dan bantuan permodalan. Kedua, akan fokus pada upaya pemulihan melalui penyiapan dan peningkatan kualitas destinasi wisata serta promosi wisata melalui berbagai kegiatan MICE dan event kreatif baik didalam maupun diluar negeri.
“Pada tahap kedua ini, peran penting Pemda juga diharapkan. Lalu pada tahap ketiga, kita akan fokus pada upaya normalisasi. Hal ini dilakukan dengan penguatan stimulus dan akses permodelan,” tandasnya.[Fhr]