telusur.co.id - Surat kabar Israel Haaretz mengutip salah satu anggota Kabinet Israel mengakui bahwa Tel Aviv tidak punya pilihan lain selain mencapai kesepakatan dengan Lebanon.

"Baik mereka yang menentang langkah PM Israel Yair Lapid memberi kompensasi kepada Lebanon, maupun mereka yang percaya bahwa terbuka kesempatan mencapai kesepakatan yang lebih baik, setelah mendengar data dan prediksi intelijen, menarik kembali penolakan mereka atas kesepakatan," tulis Haaretz dalam laporannya, Sabtu (15/10/22).
 
Berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh Haaretz, mantan PM Israel Naftali Bennet, dan mantan Menteri Komunikasi Yoaz Hendel, berpikir untuk memberikan suara menolak, namun pada akhirnya mereka memberi suara abstain, karena tak punya pilihan lain.
 
PM Israel Yair Lapid menggelar pertemuan pada hari Rabu bersama anggota kabinetnya untuk menyiapkan draf kesepakatan penetapan garis batas laut dengan Lebanon.
 
Sebelumnya media-media Israel mengumumkan, pada pertemuan yang digelar Lapid, seluruh anggota kabinet kecuali Menteri Dalam Negeri, menyetujui isi kesepakatan tersebut. [Tp]