telusur.co.id - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/23).
"Telah terjadi momen bersejarah di tempat bersejarah yaitu kesepakatan kerja sama politik antara empat partai yaitu Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN," kata Koordinator Nasional Relawan Poros Prabowo Presiden, Andianto, di Jakarta, Minggu (13/8/23).
Andianto mengatakan bergabungnya Partai Golkar dan PAN semakin memperkuat dan mengukuhkan adanya kesepakatan bersama untuk persatuan dan kesatuan demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan demi kemajuan bangsa dan Negara.
"Dalam mengadapi pemilihan presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024, Poros Koalisi Indonesia Raya telah melambangkan adanya semangat persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
"Koalisi ini juga menunjukkan adanya simbol koalisi Partai Nasionalis Religius, dimana ada dua partai besar yang berazaskan nasionalis yaitu Partai Gerindra dan Partai Golkar, dan dua partai besar yang berazaskan religius yaitu PKB dan PAN," sambungnya.
Andianto menuturkan, terjadinya kemerdekaan RI adalah karena adanya cita-cita bersama yaitu merasa senasib sepenganggungan. Senasib karena sama-sama dijajah oleh bangsa lain, sepenanggungan karena kita murupakan satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia.
"Semangat persatuan dan kesatuan inilah yang telah terbukti berhasil membawa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Potret Poros koalisi inilah yang paling ideal bagi Indonesia yaitu Poros Koalisi Nasionalis religius, poros koalisi yang telah terbangun sejak awal kemerdekaan hingga saat ini," ungkapnya.
Andianto mengungkapkan, bergabungnya dua partai yang berazaskan religius yaitu PKB dan PAN serta dua partai nasionalis yaitu Partai Golkar dan Partai Gerindra akan memiliki kekuatan yang dahsyat.
"PKB yang kita ketahui bersama merupakan partai yang lahir dari rahim Organisasi Islam terbesar di republik yaitu Nahdatul Ulama (NU). PKB merupakan partai yang berbasis NU dan merupakan partai sebagai saluran politik bagi warga Nahdiyin," terang dia.
Sementara, kata Andianto, PAN merupakan partai yang lahir dari rahim organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia yaitu Muhammadiyah. Pasca reformasi PAN lahir dari rahim Muhammadiyah dan sampai saat ini masih menjadi saluran politik bagi warga Muhammadiyah.
"Apabila dua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini bersatu maka sangat mudah bagi Capres-Cawapres untuk memenangkan Pilpres 2024," ungkapnya optimis.
Di lain pihak, kata dia, Partai Golkar dan Partai Gerindra merupakan partai yang berbasis nasionalis.
"Partai Golkar kita ketahui bersama adalah partai tertua yang berazaskan nasionalis yang masih eksis sampai hari ini. Partai Golkar telah banyak berkontribusi didalam mengisi kemerdekaan hingga saat ini," jelasnya.
Sedangkan Partai Gerindra yang juga merupakan Partai yang berazaskan Nasionalis dan merupakan Partai yang berdiri pasca reformasi, tetapi telah mendapat kepercayaan publik dan menjadi partai yang menempati lapisan partai papan atas pada pemilu 2019.
"Terbentuknya Koalisi Nasionalis religius dengan semangat Persatuan dan Kesatuan demi terwujudnya kemakmuran rakyat dan demi kemajuan bangsa dan Negara, telah mencerminkan sesuai dengan keinginan seluruh lapisan rakyat Indonesia. Kami yakin dengan terbentuknya Poros Koalisi tersebut Bapak Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Presiden pada pemilu 2024 dapat meraih kemenangan secara mutlak," pungkasnya. [Tp]
