Gerindra: Mendag Harus Berani, Jangan Biarkan Mafia Minyak Goreng Mengambil Keuntungan - Telusur

Gerindra: Mendag Harus Berani, Jangan Biarkan Mafia Minyak Goreng Mengambil Keuntungan

Ahmad Muzani

telusur.co.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) diminta menerbitkan aturan pelarangan ekspor minyak goreng ke luar negeri. Hal ini sebagai upaya mengatasi kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng di pasaran yang mencapai Rp 24 ribu per liter setelah pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET).

"Untuk menekan harga minyak goreng di pasaran adalah dengan melarang sementara ekspor CPO ke luar negeri," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani, Jumat (18/3/22).

Muzani menjelaskan, Indonesia adalah produsen bahan dasar minyak goreng (CPO) terbesar di dunia. Namun, akhir-akhir ini minyak goreng justru sangat mahal dan sempat langka. 

"Artinya ada pihak-pihak yang bermain terkait persoalan minyak goreng ini, termasuk soal penetapan harga eceran minyak goreng di pasaran. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun mengakui itu,” kata Muzani.

Meski demikian, Muzani mempertanyakan pernyataan Mendag Lutfi terkait kenaikan harga minyak goreng disebabkan imbas dari adanya perang Rusia-Ukrania. Argumentasi itu tidak relevan. 

Bagi dia, kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng yang hampir mencapai 80 persen disebabkan ketidakcermatan pemerintah dalam memahami mekanisme pasar.

"Negara harus berani bersikap dan menentukan mekanisme pasar terkait minyak goreng agar para pengusaha-pengusaha ini tidak lagi bermain mencari keuntungan di tengah kesulitan masyarakat,” tegas dia.

Muzani melanjutkan, kasus minyak goreng saat ini sama seperti krisis batu bara yang dihadapi Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, krisis itu dapat segera diatasi oleh pemerintah dengan cara melarang ekspor batu bara, serta melakukan evaluasi terhadap perusahaan produsen batu bara untuk memprioritaskan pasokan batu bara dalam negeri.

“Jika Kemendag melalukan hal yang sama yakni mengeluarkan aturan pelarangan ekspor minyak goreng, pasti persoalan minyak goreng ini sudah teratasi jauh-jauh hari lalu. Dan masyarakat tidak akan berlarut kesulitan antri untuk mendapatkan minyak goreng,” ujarnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar