telusur.co.id - Anggota Komisi IV DPR Fraksi Golkar, Firman Soebagyo mendesak kepada pemerintah agar membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menangani masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

"Harus dibentuk Satgas PMK untuk penanganan secara langsung, karena PMK sudah mengkhawatirkan sekali," tegas Firman Soebagyo dalam keterangan kepada wartawan, Jumat.

Nantinya, kata Firman, Satgas terdiri dari berbagai elemen seperti kampus, Kementen, dokter hewan dan pelaku peternakan serta pihak lainnya. Ia pun menjelaskan mengapa pelaku peternakan harus dilibatkan dalam Satgas PMK ini dengan tujuan untuk saling memberikan informasi kepada Satgas.

Bahkan, ketika Firman kunjungan ke Blora, Jawa Tengah akhir pekan kemarin, masyarakat melaporkan adanya korban yang terindikasi terinfeksi. Tapi, belum ada upaya untuk melakukan upaya kongkrit mengenai vaksinasi dan sebagainya.

"Saya khawatir kalau tidak segera ditangani resikonya terlalu besar dan berbahaya sekali jika sapi terkena PMK lalu dipotong dan dimakan manusia," kata dia.

Urgensi untuk membentuk Satgas ini karena sebentar lagi akan merayakan Idul Adha dan berkurban. Masyarakat yang hendak memotong hewan kurban harus berhati-hati dalam membeli hewan kurban. Bahkan, kemungkinan enggan membeli sapi lokal. 

Jika demikian, maka sapi impor akan menjadi pilihan untuk dijadikan hewan kurban. Lagi-lagi yang diuntungkan adalah importir karena mengimpor sapi. "Ini harus kita waspadai jangan sampai adalah unsur pembiaran yang ujung-ujungnya sapi potong harus impor," tandasnya. [ham]