telusur.co.id - Politisi Ferdinand Hutahaean mendukung penuh Polri yang meringkus eks sekretaris umum FPI Munarman. Munarman ditangkap karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme di Indonesia.
Mantan politisi Demokrat ini menilai, penangkapan Munarman telah sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Sehingga dia mengaku heran bila ada pihak yang menganggap penangkapan Munarman bermuatan politis.
"Kalau ada yang menuding penangkapan Munarman adalah politis, saya sarankan dan jangan ragu memasukkan manusia seperti itu ke dalam kelompok simpatisan teroris yang punya watak radikal. Mereka musuh negara yang harus dibasmi," cuit Ferdinand melalui akun Twitter miliknya.
Ferdinand meminta penegak hukum tetap fokus memproses Munarman sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada. Polisi diminta jangan memedulikan bila ada komentar yang seolah-olah mendukung Munarman.
"Jika ada akademisi, politisi, aktivis atau siapapun yang bicara: “Saya tak percaya Munarman teroris, saya kenal dia, dia teman saya.” Abaikan, anggap dia meriam bambu, cuma bising," tegasnya.
Lebih jauh Ferdinand mengatakan, bila negara tak perlu orang yang mendukung para teroris. Negara juga tak butuh pengakuan dari para pendukung teroris.
"Negara tak butuh mereka harus percaya. Polisi butuh barang bukti, saksi, data dan lain-lain untuk menindak para teroris," katanya.
Sebelumnya, Polisi menangkap mantan sekretaris umum FPI Munarman di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (27/4/21). Selain mengamankan Munarman, polisi juga melakukan penggeledahan di rumahnya dan markas FPI di Petamburan.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, Munarman diamankan terkait tindakan terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat melakukan penggeledahan di kantor sekretariat FPI, polisi menemukan sejumlah dokumen.
"Di kantor sekretariat tersebut ada atribut ormas terlarang, beberapa dokumen yang akan didalami oleh penyidik Densus 88," ujar Ramadhan di Mapolda Metro Jaya. (Fhr)