telusur.co.id - Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap Presiden Jokowi, lima tahun ke depan dapat  membenahi kondisi demokrasi di Indonesia yang makin kelam. 

Menurut Fadli, masyarakat tentu tak ingin Jokowi meninggalkan legacy yang buruk dalam pemerintahannya.

"Ini harus dibuktikan lima tahun ke depan. Kecuali jika pemerintah memang hendak meneruskan keterpurukan demokrasi ini,” kicau Fadli dalam akun twitter-nya, Sabtu (28/12/19).

Politikus Partai Gerindra menjelaskan, perjalanan berdemokrasi belakangan ini semakin defisit. Di periode keduanya ini,
Jokowi bertanggung jawab untuk membenahi kualitas demokrasi yang porak-poranda dalam lima tahun kepemimpinannya.

Sebab, jika terus berproses, ini bisa memicu wacana liar lainnya. “Saya khawatir, ini seperti membuka kotak pandora yang akan menghancurkan bangunan konstitusi dan NKRI,” ingatnya.

Kendati sejumlah elite mengatakan ini bagian dari aspirasi publik yang tidak boleh dibunuh, bagi Fadli, kemunculan wacana ini patut dihentikan sejak awal.

Terkait wacana amandemen penambahan masa jabatan presiden, Fadli menilai, wacana tersebut tidak memiliki urgensi apapun. Justru, akan membuat demokrasi Indonesia yang sudah kelam, akan semakin terpuruk.

“Saya pribadi tidak anti terhadap amandemen konstitusi, sejauh semangatnya memperkuat sistem presidensial dan meremajakan kembali reformasi. Sebab, sistem apapun, jika tak diremajakan pada akhirnya akan membusuk,” tukasnya.[Fh]