telusur.co.id - Bapak Proklamator RI, Seokarno, merupakan seorang pengurus Muhammadiyah.
Hal itu diungkapkan oleh mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon melalui video yang diunggah lewat akun twitter-nya @fadlizon, Selasa (19/11/19).
Fadli Zon mengungkapkan dokumen-dokumen dalam sebuah map berwarna merah mengenai fakta keterlibatan maupun status Bung Karno di Muhammadiyah.
Dalam video itu, Fadli menjelaskan dokumen yang berisi keputusan yang diterbitkan oleh Soekarno selama masa pengasingan di Bengkulu pada tahun 1938-1942.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat milad ke 107 Muhammadiyah. Saya mengeluarkan dokumen berisi surat dan tanda tangan Bung Karno, keputusan-keputusan Bung Karno ketika berada di pengasingan di Bengkulu tahun 1938-1942," ucap Fadli.
Fadli menuturkan, dalam dokumen itu tercatat status Soekarno di Muhammadiyah, yakni sebagai Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah Daerah Bengkulu. Di Bengkulu juga Bung Karno bertemu dengan Fatmawati.
"Di sini Bung Karno menandatangani keputusan sebagai Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah Daerah Bengkulu."
"Jadi, Bung Karno adalah Pengurus Muhammadiyah di Bengkulu ketika beliau diasingkan dan di sini pula bertemu dengan Ibu Fatmawati," tuturnya.
Dalam dokumen itu juga, lanjut Fadli, tercatat ada sebanyak 12 lembar putusan surat-surat dan menunjukkan perbedaan tanda tangan milik Bung Karno semasa sebagai pengurus Muhammadiyah di Bengkulu dengan tanda tangan di naskah proklamasi.
"Ini adalah bunkti-bukti yang bersejarah pada sekitar 12 keputusan dan surat yang menunjukkan, dan di sini juga tanda tangan Bung Karno masih berbeda dengan tanda tangan ketika Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sekali lagi, selamat milad ke 107 Muhammadiyah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," tandasnya. [Asp]
Laporan : Tio Pirnando