telusur.co.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati, mengkritik program bagi-bagi rice cooker gratis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Alasannya, program tersebut seperti itu tidak menjawab kebutuhan masyarakat.
"Saat ini yang lebih dibutuhkan emak-emak adalah harga pangan murah dan terjangkau, alih-alih bantuan alat memasak listrik yang memakan anggaran besar," kata Kurniasih dalam keterangannya, Kamis (12/10/23).
Anggota Komisi IX DPR RI itu mengatakan, program pangan rumah lebih patut diprioritaskan ketimbang program rice cooker gratis. Bantuan subsidi harga pangan pokok, menurut dia, lebih dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, program rice cooker gratis menjadi paradoks dengan imbauan pemerintah untuk beralih dari mengonsumsi bahan pangan lain seiring dengan melonjaknya harga beras.
Adapun imbauan tersebut sempat disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnvian. Ia menyarankan masyarakat mengonsumsi makanan pokok selain nasi seperti ubi dan sorgum untuk menyiasati kenaikan harga beras.
"Rakyat diminta makan ubi-ubinya karena beras mahal, namun diberikan bantuan alat memasak nasi. Daripada tidak sinkron kebijakan, pastikan harga pangan pokok terjangkau," kata Kurniasih.
Diketahui, Kementerian ESDM berencana akan membagikan bantuan rice cooker gratis seiring seiring terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Dalam beleid itu, alat memasak listrik (AML) yang dimaksud adalah alat yang berfungsi untuk menanak nasi, menghangatkan makanan, dan mengukus makanan.[Fhr]