Dugaan Ritual di Kasus Keluarga Kalideres Kian Santer, Polisi Temukan Buli-buli - Telusur

Dugaan Ritual di Kasus Keluarga Kalideres Kian Santer, Polisi Temukan Buli-buli

Buli-buli (Foto: Kemdikbud)

telusur.co.id - Adanya ritual yang dilakukan keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres semakin menguat. Usai menemukan sejumlah mantra dan buku, polisi kembali menemukan alat yang diduga menjadi media dalam ritual.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, terakhir pihaknya menemukan buli-buli dari rumah Kalideres. Buli-buli atau klentingan merupakan benda kecil mirip kendi berleher pendek, yang terbuat dari tembaga atau batuan.

"Dari TKP terakhir, kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan. Ini salah satu dugaan kita dari Tim Psikologi Forensik, merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual," ujar Hengki dalam keterangannya, Selasa (6/12/22).

Hengki tak secara gamblang menjelaskan ritual seperti apa yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian tak menelisik ranah ritual korban.

"(Soal ritual), tidak ada kaitannya dengan tugas kami. Tugas kami hanya menentukan ada pidana atau tidak. Secara psikologis, perilaku dan sebagainya akan dijelaskan oleh psikologi forensik," kata dia.

Sebelumnya, tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat perlahan menemui titik terang. Polisi menemukan indikasi jika korban Budiyanto Gunawan (68) menemukan aktivitas ritual tertentu.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, diduga ritual yang dilakukan keluarga tersebut untuk mengubah nasibnya. Seperti diketahui, sebelum ditemukan meninggal, keluarga ini memang terlilit masalah ekonomi.

“Hal ini mengakibatkan adanya suatu kepercayaan (keyakinan) dalam keluarga tersebut, bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik” ujar Hengki kepada wartawan, Selasa (29/11/22).

Hengki juga menduga, mereka melakukan ritual tertentu guna mengatasi masalah yang ada. Namun terkait ritual apa yang dilakukan keluarga tersebut, Hengki belum mau merincinya.

“(Ritual diyakini) mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu,” katanya. (Tp)


Tinggalkan Komentar