telusur.co.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jakarta mengaku tidak akan merekomendasikan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sebagai calon Gubernur Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta.

Sekretaris DPD PDIP Jakarta, Pantas Nainggolan mengungkapkan, partainya tak mengajukan putra bungsu Jokowi itu lantaran bakal menimbulkan cacat demokrasi. Ia mengaku tidak ingin kejadian pencalonan calon Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka terulang kembali.

"Ah, ya sudahlah. Kalau cacat demokrasi jangan lagi diulangi, ya kan? Istilahnya janganlah konstitusi kita ini, perundang-undangan kita dibuat jadi mainan," kata Pantas kepada awak media, Rabu (12/6/24).

Lebih lanjut Pantas menyampaikan, selama penjaringan nama cagub-cawagub ini tidak ada eksternal partai yang merekomendasikan nama Kaesang.

"Nggak ada kalau di hasil penjaringan, nggak ada. Artinya lebih rasional," ujar dia.

Pantas menyebut, pihaknya telah mengajukan 10 nama ke DPP PDIP. Termasuk salah satunya ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

"Ada sekitar 10 nama (yang diajukan). Pak Pras (Prasetyo) masuk juga," ungkap Pantas. 

Selain itu, eks Panglima TNI Andhika Perkasa masuk bursa penjaringan DPD PDIP. Meskipun, kata dia, jendral bintang empat itu lebih dekat ke DPP. 

"Andhika juga kita usulkan, walaupun dia kan lebih dekat ke DPP, yah jadi kalau kader-kader itu lebih sebenarnya lebih ke perintah partai aja kan, kalau kader-kader internal partai," ujarnya. [Fhr]