telusur.co.id - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan utang BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit milik Muhammadiyah bukan Rp350 miliar, tapi Rp 1,2 triliun.
Hal itu disampaikan Din Syamsuddin dalam sambutannya di acara Milad ke-61 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Launching Count Down Menuju Muktamar di Solo, Jawa Tengah, yang ditayangkan oleh TvMu Channel di YouTube, ditulis Senin (30/12/19).
"Saya mendapat banyak penyampaian, apakah betul Muhammadiyah berpiutang kepada pemerintah, khususnya BPJS. Setelah saya tanya beberapa Ketua PWM, ternyata angkanya bukan yang beredar di DPR hanya Rp 350 miliar. Secara keseluruhan Rp 1,2 triliun. Itu hak Muhammadiyah," kata Din.
Menurut Din, utang tersebut berupa tunggakan BPJS Kesehatan ke seluruh rumah sakit milik Muhammadiyah. Meski demikian, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa rumah sakit milik Muhammadiyah tidak melulu selalu menagih utang milik BPJS, walaupun di sisi lain Muhammadiyah tetap memerlukan uang tersebut.
"Tapi saya amati sebagai ketua ranting Muhammadiyah, pimpinan Pusat Muhammadiyah, pimpinan Wilayah Muhammadiyah dimana banyak rumah sakit tidak terlalu menggebu-gebu untuk menagih kepada pemerintah ya. Walaupun saya tahu ya Muhammadiyah perlu uang itu," tutur Din.
Menurut dia, Muhammadiyah memiliki prinsip memberi dan melayani, bukan meminta. Dengan demikian Muhammadiyah dapat memberi sumbangsih dan akan memajukan Indonesia.
"Dalam hati saya itulah Muhammadiyah. Muhammadiyah memberi dan melayani, bukan meminta," tambahnya lagi.
"Dengan demikian, kita akan memajukan Indonesia dan mencerahkan bangsa," tutup Din.[Fh]