telusur.co.id - Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Eggi Sudjana angkat bicara terkait isu radikalisme yang belakangan hangat diperbincangkan, terutama oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
Menurut Eggi, radikalisme berarti ajaran tentang radikal. Dalam pengertian bahasa, diambil dari kata radix yang berarti akar, pangkal, pokok, atau dasar.
"Kalau yang ingin dibasmi radikalisme kepada Islam, akarnya Islam itu akidah, syariah, dan akhlak. Tiga itu," kata Eggi usai diskusi di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (5/11/19).
Eggy menjelaskan, ilmu tentang akidah itu disebut ilmu tauhid, pelaksanaannya namanya iman. Sedangkan syariat, ilmunya itu namanya fiqih, dalam pelaksanaan namanya hukum Islam. Dan akhlak, ilmunya disebut tasawuf, dilaksanakan menjadi ikhsan.
"Nah hadirnya Rasulullah untuk penyempurnaan kepada iman, Islam dan ikhsan. Akarnya adalah akidah, syariah dan akhlak, ilmunya tauhid fiqih tasawuf. Jadi kalau radikalisme yang dimaksud oleh menteri agama harus dibasmi, karena ini menjadikan sumber kekacauan, berarti dia ingin mencabut akar Islam, yaitu mencabut akidah, syariah, dan akhlak. Nah ini yang tidak benar," terang mantan tim Sukses Prabowo-Sandi itu.
Karenanya, dia meminta kepada Menteri Agama Fachrul Razi untuk meralat hal itu. Menurut Eggi, kalau mau sebaiknya Menag fokus kepada terorisme.
"Kalau terorisme, itu benar harus dibasmi. Karena dia membuat takut orang, menciderai orang, membuat celaka orang, ga ada kaitannya dengan faham. Itu bisa dilakukan oleh agama mana saja, kelompok mana saja, namanya menteror," tuturnya.
Sementara dalam Islam, kata Eggi, tidak ada terorisme. Karena Islam mengajarkan hal-hal baik. Bahkan, senyum saja dinilai sebagai ibadah.
"Senyum itu ibadah, mindahin duri atau paku dari jalan ke pinggir itu ibadah, masa' naruh bom sembarangan boleh, gila itu, gak bener itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Eggi juga mengomentari soal pakaian umat Islam seperti celana cingkrang yang diidentikkan dengan kelompok radikal dan teroris.
"Michael Jackson aja cingkrang celananya, lihat dong. Masa' Michael Jackson teroris. Ada lagi bintang film terkenal barat, cingkrang juga, jenggot juga. Ga ada korelasinya antara jenggot, cingkrang dengan perbuatan terorisme," jelasnya.
"Lihat di negara barat, pakai jas, pakai segala macam rapih, tapi teroris.
Jadi, janganlah membuat satu kebijakan yang bertentangan dengan hukum. Jadi dia sudah suudzon kepada ajaran Islam, sudah menista agama Islam, karena dianggap Islam itu sumber kekacauan, itu naudzubillah, kufur orang seperti itu," pungkasnya. [Fhr]