telusur.co.id - Kasus dugaan suap yang melibatkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan sebagai bentuk kejahatan, harus diungkap oleh penegak hukum. Karena, tidak menutup kemungkinan ada kasus- kasus kejahatan demokrasi yang selama ini belum tersentuh.

Begitu disampaikan oleh mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam akun twitternya, Sabtu (11/1/20).

"Kasus Wahyu Setiawan bisa jadi puncak gunung es saja,” cuit Fadli. 

Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, korupsi yang melibatkan komisioner KPU adalah bentuk pelanggaran terhadal demokrasi.

“Kejahatan demokrasi yang mempermainkan suara rakyat adalah kejahatan luar biasa,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini berharap agar aktor intelektual dalam perkara ini. Tujuannya agar pemimpi yang lahir dari proses korupsi tak lagi ada.

"Mudah-mudahan bisa terkuak segera sehingga tak lahir pemimpin palsu yang memimpin Indonesia dengan kepalsuan juga," jelas Fadli.

Sebagai informasi, KPK menetapkan empat orang tersangka dalam OTT pada Rabu (8/1/20) yakni WSE Komisioner KPU, ATF mantan anggota Bawaslu serta HAR dan SAE dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji penetapan anggota DPR Terpilih 2019-2024 dengan barang bukti uang sekitar Rp 400 juta dalam bentuk mata uang dolar Singapura dan buku rekening.[Fhr]