telusur.co.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan dirinya yakin Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE) layak diterapkan karena sudah terbukti berhasil mengendalikan kemacetan di sejumlah kota besar dunia. Saat ini Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta menggelar rapat secara maraton mendalami rancangan perda (Raperda) PL2SE.

“London pada tahun 2003, penumpang angkutan umum meningkat 38 persen dan kemacetan berkurang 30 persen. Kemudian di Gothenburg pada tahun 2013 penumpang angkutan umum meningkat 4,5-6 persen dan kemacetan berkurang  10 persen  hingga 20 persen,” kata Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (27/10/22).

Syafrin menjelaskan, dalam Raperda tersebut tertuang kajian manfaat dan dampak dari PL2SE. Kajian tersebut memaparkan mengenai perpindahan Moda (Mode Shifting), yakni beralihnya masyarakat dalam penggunaan kendaraan pribadi ke layanan angkutan umum.

"Manfaatnya adalah perbaikan kualitas lingkungan hidup, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas," kata Syafrin 

Selain itu, kata Syafrin, kemacetan lalu lintas tentu dapat menimbulkan polusi udara dan bahkan kecelakaan yang diakibatkan pelanggaran yang dilakukan pengendara.  

Selain itu, Wakil Ketua Bapemperda DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan sejumlah terobosan  jitu untuk mengatasi kemacetan di Jakarta memang harus diimplementasikan segera.

“Bagaimanapun sebuah kebijakan ini harus betul betul diantisipasi kedepannya. Manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sudah diprediksi,” kata Suhaimi

Ia mengutip data angka kemacetan di Jakarta berdasarkan catatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah menyentuh angka 48 persen, dan masuk dalam kriteria tidak nyaman. [Fhr]