Belva Mundur dari Stafsus Presiden, Fadli Zon: Sekalian Mundur dari Proyeknya - Telusur

Belva Mundur dari Stafsus Presiden, Fadli Zon: Sekalian Mundur dari Proyeknya

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.(Ist).

telusur.co.id - Pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dari jabatan staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat perhatian dari banyak kalangan, salah satunya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

Nama Belva belakangan mencuat lantaran pendiri sekaligus CEO Ruangguru itu mendapat proyek dari Istana dengan jumlah yang fantastis sebesar Rp 5,6 triliun untuk  program Kartu Prakerja.

Menurut Fadli, selain mengundurkan diri dari Stafsus Presiden, Ruangguru yang dipimpin Belva juga harus mundur dari program Kartu Prakerja. 

"Sekalian harus mundur dari proyeknya," tulis Fadli di akun Twitternya @fadlizon, Selasa (21/4/20).

Bahkan, Fadli menilai, proyek Kartu Prakerja juga dibatalkan karena sarat akan konflik kepentingan.

"Harusnya batalkan juga proyek ini, penuh konflik kepentingan dan akal-akalan," cuit Fadli.

Sebelumnya, Belva mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Stafsus Presiden Jokowi melalui surat terbuka yang diunggah di akun Instagramnya, @belvadevara, Selasa (21/4/20).

Keputusan tersebut diambil Belva setelah polemik masuknya Ruangguru sebagai salah satu mitra resmi pemerintah dalam pelatihan online  program Kartu Pra Kerja. Karena hal itu, Belva dianggap ada konflik kepentingan dalam proyek kartu bernilai total Rp 20 triliun tersebut.

"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva.

Dalam surat terbukanya, Belva menegaskan bahwa proses verifikasi semua mitra Kartu Pra Kerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja, sebagaimana dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Pra akerja (PMO).

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," kata Belva. [Tp]

 

 


Tinggalkan Komentar