telusur.co.id - Aksi kekerasan sejumlah oknum polisi yang menjadi viral tak perlu ditanggapi secara negatif oleh Polri. Justru hal tersebut seyogyanya dapat dijadikan introspeksi bagi Polri.
Belakangan ini banyak oknum polisi yang viral karena melanggar aturan, mulai dari anggota polisi yang membanting mahasiswa saat aksi di Tangerang. Kapolsek Parigi Moutong yang diduga melakukan pelecehan seksual hingga Kapolres Nunukan yang melakukan kekerasan terhadap anggotanya.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menilai banyaknya dugaan pelanggaran yang menyeruak ke publik karena masyarakat saat ini aktif mengawasi kerja Korps Bhayangkara itu.
"Banyaknya dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum anggota Polri akhir-akhir ini, kami melihat adanya peran serta masyarakat yang membantu mengawasi Polri. Sehingga dapat merekam kasus-kasus yang sebelumnya tidak diketahui," ujar Poengky saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/10/21).
Kompolnas, kata Poengky, menyarankan anggota Polri dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
"Semua anggota Polri harus berhati-hati dalam melaksanakan tugas di lapangan," tegasnya.
Lebih jauh Poengky juga meminta anggota bertindak profesional, terutama saat melakukan tindakan ke masyarakat. Sehingga protes masyarakat kepada Polri dapat diminimalisir.
"Semuanya harus dilakukan dengan profesional, agar tidak ada komplain dari masyarakat," tuturnya. (Ts)