telusur.co.id - Presiden RI Joko Widodo menyebut jika masalah keuangan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya merupakan masalah yang berat. Kepala Negara lantas menyinggung jika masalah itu sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu, atau pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI.

Terkait itu, mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu membantahnya. Menurut Said Didu sebagaimana disampaikan di akun Twitter pribadinya, mengungkapkan fakta justru SBY telah menyelesaikan permasalahan di Jiwasraya.

"Sekedar meluruskan, pemerintahan SBY menerima masalah Jiwasraya dari dampak krisis 1998 dengan utang sekitar Rp 6 triliun dan semua selesai oleh Jiwasraya tahun 2009," tulis Said Didu, yang terpantau redaksi, Kamis malam (19/12/2019).

Dalam kicauannya, Said Didu bahkan turut dicantumkan website resmi milik Jiwasraya. Yang mana, pada era SBY, Jiwasraya mampu mendapatkan laba. Oleh karenanya, Said Didu heran pencapaian di masa SBY bisa jatuh begitu saja saat diteruskan oleh Jokowi.

"Sejak itu (2009), Jiwasraya memperoleh laba sampai 2017. Masalah muncul 2018 dan 2019 dan saat ini defisit Rp 30 triliun lebih."

"Laporan keuangan Jiwasraya tahun 2017 untung Rp 2 triliun lebih, tahun 2019 kok langsung defisit sekitar Rp 32 triliun? Artinya masalah terjadi di 2018/2019 atau ada rekayasa keuangan pada tahun 2016/2017?" kata dia.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Shanti Purwono menjelaskan jika Presiden Jokowi tak pernah menyalahkan pemerintah sebelumnya terkait masalah keuangan yang dialami Jiwasraya.

"Tidak ada yang menyalahkan pemerintah sebelumnya kok dalam statement Presiden Jokowi," kata Dini saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2019). [ipk]