telusur.co.id - Alasan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menyebut naiknya harga kedelai di Indonesia karena adanya beberapa permasalahan dari negara importir, sangat tida tepat.
Lutfi pun mengungkit permasalah di negera importir, mulai dari cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan hingga kebutuhan besar di China gara-gara ada lima miliar babi membutuhkan pakan kedelai.
Ekonom senior Rizal Ramli menganggap, alasan dari Mendag Lutfi itu sebatas asal kena atau asal jeplak. Karena, jawaban itu sama sekali tidak menjelaskan mengapa harga kedelai menjadi mahal di Indonesia.
"Menteri Perdagangan asal mangap. Ngeles kok ngasal," kata Menko Perkonomian era Presiden Gus Dur ini lewat akun media sosialnya, Minggu (20/2/22).
Dalam uraiannya, Mendag Lutfi sempat mengatakan bahwa babi di China awalnya memang tidak makan kedelai. Namun ada perubahan, babi-babi di sana diberi pakan kedelai.
"Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai," katanya.
Lutfi juga menjelaskan bahwa kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun adalah 3 juta ton, sementara budidaya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.[Fhr]