telusur.co.id - Sejumlah alumni dan civitas academica UIN Syarif Hidayatullah mendesak Presiden Joko Widodo untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karena, sebagai kepala negara, sudah seharusnya Jokowi bersikap netral dan tidak menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan keluarga.
“Mendesak Presiden agar dengan sungguh-sungguh mengelola pemerintahan demi dan untuk kepentingan nasional,” kata Guru Besar Saiful Mujan kepada wartawan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (5/2/24).
“Bukan demi kepentingan keluarga atau kelompok dengan mengatasnamakan kepentingan nasional,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan bila sikap kenetralan bukan hanya pilihan politiknya. Tapi juga kebijakan-kebijakannya yang akhirnya menguntungkan pihak-pihak tertentu, terlebih bagi pasangan calon (paslon).
"Terutama tidak membuat kebijakan yang dapat menguntungkan secara elektoral bagi paslon tertentu,” ucapnya.
Saiful mengkhawatirkan demokrasi negara akan terus berlarut dengan adanya kepentingan keluarga. Sebab baginya, itu akan membuat ketidakstabilan dalam Pemilu di Indonesia.
“Situasi ini bukan saja dapat berdampak pada pelayanan pemerintah secara nasional, tapi juga menimbulkan ketidaksolidan dan ketidanyamanan anggota kabinet. Jika situasinya terus seperti ini dikhawatirkan bisa menimbulkan instabilitas nasional,” tutupnya.[Fhr]