telusur.co.id - Polres Pandeglang mengamankan 16 orang terkait aliran Hakekok. Sebelumnya, video ritual mandi bersama mereka viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan, ritual tersebut dilakukan atas perintah dari Arya selaku pimpinan aliran Hakekok. Aliran tersebut awalnya berkembang di Bogor pada 2005.
Kemudian pada 2018, Arya mulai membawa aliran tersebut ke Pandeglang dan memulai ritual di rumah milik ATK. Dari sana mereka mulai rutin melakukan pertemuan dan memulai ritual
"Setiap bulannya diadakan pertemuan pada hari Minggu Wage. Pada saat memulai acara pertemuan diawali dengan membaca kidung dengan bahasa Sunda," ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/3/21).
Kata Edy, aliran ini berkembang karena Arya mengaku sebagai utusan Ama Sepuh, yang dapat memberi kekayaan dan keselamatan. Ucapan syahadat dari kelompok ini juga berbeda dengan Islam kebanyakan.
"Pengikutnya tersebut mengucapkan salam dengan ucapan sampurasun, dan membaca syadahat Balakasuta dengan kalimat, Asshadatan ala ila ha illah wasahadatan ala saidin Muhamad ama sepuh," jelasnya.
Para pengikut aliran Hakekok, kata Edy, tidak diwajibkan salat lima waktu. Selain itu, zakat fitrah tidak diwajibkan, boleh dibayarkan atau tidak.
"Adapun maksud syahadat Balakasuta tersebut adalah lebih menyakini Ama Sepuh daripada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW," katanya.
Aliran ini, lanjut Edy, juga meyakini bila Ama Sepuh dibanding rukun iman dalam Islam. Karena menurut mereka rukun iman tak berwujud, sedang Ama Sepuh berwujud.
"Mereka mengutamakan meminta pertolongan kepada Ama Sepuh dari pada kepada Allah SWT. Jika ada anggota yang ke luar, mereka ditakut-takuti akan celaka," tukasnya. (Fhr)