telusur.co.id - Perusahaan Internet multinasional yang berpusat di Sunnyvale, California, AS, Yahoo! Inc, mengumumkan, akhir tahun ini, perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen dari total karyawan. Hal ini sebagai langkah merestrukturisasi unit periklanannya.
Pengumuman PHK Yahoo itu muncul di tengah semakin banyaknya perusahaan teknologi memangkas biaya untuk menyesuaikan diri dengan penurunan belanja iklan digital di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Keputusan ini tidak pernah mudah, tetapi kami yakin perubahan ini akan menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan kami untuk jangka panjang, sekaligus memungkinkan Yahoo! memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra kami,” kata juru bicara Yahoo, dikutip CNN, Jumat (10/2/23).
Divisi teknologi iklan lama perusahaan, Yahoo for Business, akan dirombak dan diubah menjadi divisi baru yang disebut Yahoo Advertising. Karena itu, Yahoo berencana memangkas hampir 50 persen pekerja tahun ini.
"Termasuk hampir 1.000 karyawan minggu ini,” kata jubir Yahoo.
Axios, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, menyebutkan, PHK Yahoo ini berdampak pada total lebih dari 1.600 orang. Namun, Yahoo belum menanggapi hal itu.
CEO Yahoo Jim Lanzone kepada Axios, dalam sebuah wawancara, mengklaim bahwa perubahan ini akan bermanfaat bagi profitabilitas Yahoo secara keseluruhan. Sebab, memungkinkan Yahoo berinvestasi lebih banyak di bagian lain dari bisnisnya yang menguntungkan.[Fhr]