telusur.co.id - Pemerintah Iran menunjukkan rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan rudal jelajah baru.
"Rudal permukaan-ke-permukaan, yang disebut martir Qassem Soleimani, memiliki jangkauan 1.400 km dan rudal jelajah, yang disebut martir Abu Mahdi, memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km," kata Hatami dalam pidato yang disiarkan televisi, Kamis.
Gambar-gambar rudal itu ditampilkan di TV pemerintah, yang dikatakan sebagai "rudal jelajah terbaru Iran yang selanjutnya akan memperkuat kekuatan pencegahan Iran".
Peluncuran rudal ini mengabaikan tuntutan AS agar Teheran menghentikan program rudalnya.
"Rudal dan khususnya rudal jelajah sangat penting bagi kami ... fakta bahwa kami telah meningkatkan jangkauan dari 300 menjadi 1.000 dalam waktu kurang dari dua tahun adalah pencapaian yang luar biasa," kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Kekuatan militer dan program rudal kami bersifat defensif,” tegas Rouhani lagi.
Pengumuman itu datang ketika Washington sedang mendorong untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB terhadap Iran, yang akan berakhir pada Oktober di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.
Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.
Washington mengatakan tujuannya adalah untuk memaksa Teheran menyetujui kesepakatan yang lebih luas yang menempatkan batasan yang lebih ketat pada pekerjaan nuklirnya, mengekang program rudal balistiknya dan mengakhiri perang proksi regionalnya. Iran telah menolak pembicaraan selama sanksi AS tetap berlaku.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Rabu bahwa Trump telah mengarahkannya untuk memicu 'snapback' - pengembalian semua sanksi AS terhadap Iran - di Dewan Keamanan PBB di New York pada hari Kamis, setelah dewan tersebut menolak tawaran Washington untuk memperpanjang embargo senjata Teheran. [ham]